Oleh:
Asep
Badrudin
Asep
Sunandi
Santi
Rismawati
Salma Silpiana
Wahyuni Safitri
SMK HARAPAN BANGSA BOJONGHAUR LENGKONG
KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2016
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan pembuatan makalah................................................................. 2
1.3 Manfaat pembuatan makalah............................................................... 2
BAB II URAIAN
UMUM
2.1
Sejarah Penemuan Balon Udara ......................................................... 3
2.2
Tipe Balon Udara................................................................................. 3
2.3
Perinsip Kerja Balon
Udara.................................................................. 4
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1
Percobaan
Membuat Balon Udara................................................... 7
3.1.1 Alat dan Bahan............................................................................ 7
3.1.2 Langkah Kerja ............................................................................ 7
3.1.3 Analisa Project............................................................................. 8
3.1.4 Hasil kegiatan.............................................................................. 8
PENUTUP
4.1
Kesimpulan........................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................ 10
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul percobaan membuat
balon udara, yang Alhamdulillah tepat pada waktunya .
Penulis menyadari
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini .
Namun, Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Bojonghaur,
16 Maret
2016
PBAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah
fenomena fluida. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir.
Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat
gas seperti udara dapat mengalir. Menurut Giles (1984:1) “Fluida adalah zat-zat
yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk wadah dan
tempatnya”. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat
cair.
Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas,
susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain.Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan
hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan
dengan konsep tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal dan hukum
Archimedes.
Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu Blaise
Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum Archimedes diambil dari
nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari Italia.
Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum
Pascal dan prinsip hokum Archimedes.
Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui hal
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai hukum
Pascal dan hukum Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan.Balon udara
adalah salah teknologi penerbangan pertama yang memanfaatkan Hukum Archimedes,
dimana hukum tersebut menyatakan bahwa ”Suatu benda yang terendam sebagian atau
seluruhnya dalam zat cair (fluida) mendapat gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair (fluida) yang dipindahkan oleh benda itu”.Sebagaimana
pada zat cair, pada udara juga terdapat gaya ke atas.
Gaya ke atas yang dialami benda sebanding dengan volume
udara yang dipindahkan benda itu. Menurut Munson (2003:86) ”arah gaya apung
yang merupakan gaya dari fluida terhadap benda berlawanan arah terhadap yang
ditunjukkan dalam diagram bebas”. Suatu benda akan naik ke angkasa jika
beratnya kurang dari gaya angkat udara. Balon udara akan berhenti naik
(melayang) jika gaya ke atas oleh udara sama dengan berat total balon udara.latar
belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk membahas ” MEMBUAT
BALON UDARA SEDERHANA ” dan menjadi judul pada makalah ini.
1.2 Tujuan Pembuatan
Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah ingin
mencoba membuat balon udara sederhana dan mengetahui bagaimana prinsip kerja
balon udara.
1.3
Manfaat Pembuatan Makalah
1. Menambah
wawasan/ilmu
2. Melatih
siswa untuk bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
3.
sebagai penambah pengetahuan tentang penerapan ilmu fisika pada prinsip
kerja balon udara.
BAB
II
URAIAN
UMUM
2.1 Sejarah Penemuan Balon
Udara
Pada tahun 1709 di Lisbon, Bartolomeu de Gusmo berhasil
membuat balon yang dapat bergerak naik di dalam suatu ruangan
setelah udara di dalam balondipanaskan.Dia juga membuat balon Passarola
yang berhasil terbang dari Benteng Saint George
sejauh sekitar satu kilometer.
Kemudian tahun 1766, Joseph
Black berkeyakinan bahwa balon yang diisi dengan hidrogen akan mampu naik
di udara.
Balon udara panas adalah
teknologi penerbangan pertama oleh manusia,
ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay,
Perancis pada 1783.
Peristiwakebakaran pada suatu
malam di benteng Gibraltar membuat Joseph
berpikir akan kemungkinan pembakaran dari bara api dapat mengangkat
sebuah benda. Dia percaya bahwa ada asap gas
khusus yang menyebabkan hal itu terjadi. Dia
menyebutnya gas tersebut adalah "Mongolfier gas".Lewat
hipotesis itu, dia membangun ruang kotak berukuran 1 x 1 x 1,3 m
dari kayu yang tipis.
Lalu, sisi atasnya ditutup dengan kain ringan. Di bagian
bawah kotak, dia menyulut beberapa kertas.
Ternyata, hasil pembakaran itu mengangkat balon
perlahan. Hasil percobaan itu membuat mereka semakin bersemangat. Dua
bersaudaraitu mengumumkan pembuatan proyek besar.
Yakni, balon udara raksasa yang menampung beberapa
orang. Balon itu berbentuk kain kabung dengan tiga lapisan tipis di dalamnya.
Balon tersebut mampu menampung 790 m¸ udara dengan berat 225 kg.
2.2 Tipe
Balon Udara
a. Balon udara yang diisi dengan udara panas
Pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang
berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon, sehingga udara dalam balon
menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
b. Balon udara yang diisi dengan gas yang ringan
Gas yang biasanya digunakan adalah gas hidrogen dan gas
helium. Gas hidrogenringan namun mudah terbakar.
Sedangkan gas helium tidak mudah terbakar.
2.3
Perinsip Kerja Balon Udara
Prinsip kerja pada balon yang diisi dengan udara panas
dan balon yang diisi dengan gas ringan pada dasarnya
sama, yaitu dengan membuat udara dalam lebih ringan atau
memiliki massa yang lebih kecil dari udara sekitar balon massa
jenis yang lebih kecil dari udara
luar sekitar balon sehingga balon
udara
dapat naik (terbang). Sesuai dengan prinsip Archimedes “Gaya apung yang bekerja
pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkannya”. hal ini sejalan dengan udara sebagai fluida dimana benda
dapat terapung pada fluida , jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
fluida tersebut.
Semua
partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Namun tekanan
di udara menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi.
Menurut Munson (2003:86) ”arah gaya apung yang merupakan gaya dari fluida
terhadap benda berlawanan arah terhadap yang ditunjukkan dalam diagram bebas”.
Kumpulanudaramembangun
keseimbangan gaya gravitasi, dimana pada
titik ini gravitasi tidak cukup kuat untuk
menarik ke bawah sejumlah besar partikel. Tingkat tekanan ini
adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat
menahan beban di udara diatasnya, jika lebih berat berarti
lebih besar gaya gravitasi ke bawah. Tapi
gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi,
hanya sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu
benda.
Jelassebagian
besar benda padat apa pun akan
menjadi lebih berat daripada udara yang
dipindahkan, sehingga gaya apung tidak
bergerak sama sekali gaya apung hanya dapat memindahkan hal hal
yang lebih ringan daripada udara.
Untuk
membuat benda mengapung di udara, maka berat balon dan
muatannya harus lebih ringan dari yang ada di udara sekitarnya ,yaitu dengan
mengisi balon dengan udara yang tidak terlalu padat daripada udara
disekitarnya.
semisal
dengan mengisi balon udara dengan gas hidrogen atau gas
helium yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara (Massa jenis
helium = 0,1786 Kg/m3, udara=1,29 kg/m3).
Karena udara dalam balon memiliki
kurang massa per unit volume daripada udara
di atmosfer yangmembuatnya lebih ringan
sehingga gaya apung akan mengangkat balon keatas.Untuk balon yang
diisi dengan udara panas,prinsip yang digunakan pun sama, jika ingin mengubah
kondisi udara dalam balon dapat dikurangi kepadatannya.
Kekuatan tekanan udara pada
objek tergantung pada seberapa sering berbenturan
dengan partikel-partikel udara objek, serta gaya masing-masing tabrakan. Kita
melihat bahwa secara keseluruhan kita dapat meningkatkan tekanan dalam dua
cara:
1. Meningkatkan
jumlah partikel udara sehingga ada sejumlah
besar partikel berdampak atas luas permukaan tertentu.
2. Meningkatkan
kecepatan partikel sehingga partikel menghantam
daerah lebih sering dan setiap partikel bertabrakan dengan kekuatan yang lebih
besar.
Pada balon udara yang diisi dengan udara panas, agar
balon udara dapat terbang maka di dalam envelope dipanaskan dengan burner
dengan temperatur sekitar 100oC. Udara panas ini akan
terperangkap di dalam envelope. Karena udara
panas memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada udara biasa,
maka membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan
bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan
burner. Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon
bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut
(parachute valve) sehingga udara di dalam envelope lebih cepat dingin.
Sedangkan pada balon yang berisi gas ringan,
terdapat kantung-kantung pasir yang diikatkan ditepian keranjang. Ketika
balon udara ingin terbang tinggi, maka kantung-kantung pasir tersebut
dibuang di udara, namun ketika balon udara ingin diturunkan maka gas pada
balon udara dibuang.
Karena balon udara hanya
bisa naik dan turun (bergerak secara
vertikal) tentu kita berpikir bagaimana cara balon udara berpindah
dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak secara horizontal).
Pilot memanfaatkan hembusan angin
untuk bergerak secara horizontal. Karena angin bertiup
berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan
arah tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh
pilot untuk mengendalikan balon udara dari
satu lokasi ke lokasi yang diinginkan .
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1 Percobaan Membuat Balon
Udara
3.1.1
Alat
dan Bahan :
1.
Plastik
2.
Kawat
3.
Spiritus
4.
Kain
5.
Korek api
6.
Gunting
7.
Cutter
8.
Perekat plastik
9.
Bambu
3.1.2
Langkah Kerja
1.
Menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan.
2.
Mengecek alat dan bahan sebelum digunakan,
usahakan semua alat dan bahan dalam keadaan baik.
3.
Mengukur Volume
plastik yang akan digunakan.
4.
Membuat bagian bawah
balon udara dengan merekatkan bambu yang telah dibentuk sesuai dengan bibir
plastik
5.
Kemudian
memotong kawat secukupnya dan membentuk kawat menyerupai tanda plus(x).
6.
Mengaitkan kawat di
bagian bawah balon.
7.
Di bagian tengah kawat
diikatkan kain secukupnya yang telah dicelupkan spiritus.
8.
Sebelum diterbangkan,
balon dipanasi terlebih dahulu sekitar 10 – 30 detik agar massa jenis udara
didalam balon lebih kecil dari pada yang di luar balon.
9.
Setelah massa jenis
udara didalam balon lebih kecil dari pada yang di luar balon, menyulut kain
dengan api agar balon tetap terbang dan mendapatkan pemanas.
10. Mengamati
dan menganalisa balon udara yang telah berhasil terbang.
11. Merapikan
alat dan bahan setelah digunakan.
1.1.3
Analisa
Project
a.
Hukum Archimedes
Bunyi
hukum Archimedes adalah “gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang
melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya.” .
b.
Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas
digunakan dalan pengaplikasian perancangan balon udara sederhana yang dapat
membuktikan massa udara yang dipindahkan sebelum dan setelah dipanaskan
berbeda.
1.1.4 Hasil kegiatan
Dari
hasilpraktik yang kami ternyatabalonudarasederhanasebagaiberikut:
1.
Untuk terbang,
udara di dalam envelope di panaskandengan burner dengan temperature sekitar 100
derajatcelcius.
2.
Sedangkantingkatpanasdarikaleng yang kami
buattidakmencapai 100 derajatcelcius.
3.
Dari percobaan
yang telah dilakukan diperoleh bahwa yang mempengaruhi balon udara dapat naik adalah
massa, volume, dan suhu
Sedangkan
kami melakukan percobaan tanpa adanya pengukuran secara detail mengenai hal tersebut.
4.
Keterbatasan pengetahuan
kami dalam melakukan praktik balon udara sederhana ini.
Demikianlah beberapa
alasan yang dapat kami simpulkan mengapa percobaan praktik balon udara kami
tidak berhasil.
BAB
IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Dalam pembuatan balon
udara panas dibutuhkan teori-teori fisika yaitu Hukum Archimedes, Hukum Newton
III, dan Teori Kinetik Gas.
Dari percobaan yang
telah dilakukan diperoleh bahwa yang mempengaruhi balon udara dapat naik adalah
massa, volume, dan suhu.
Semakin tinggi suhu yang dipanaskan pada balon maka akan semakin rendah pula
tekanan udara yang ada pada balon udara dibanding dengan udara sekitar. Semakin
besar volume balon maka akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk
terbang.
Balon dapat naik dikarenakan Fa > w. Jika Fa < w maka balon tidak akan
tetap pada posisi diam, hal ini dikarenakan beban yang lebih besar sehingga
gaya angkatnya sulit untuk mengangkat balon udara agar dapat terbang. Balon
udara dapat terbang karena terdapat gaya aksi reaksi atau sering ditulis
Faksi = Freaksi
DAFTAR PUSTAKA
google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=F83aVoKnG5HauQTOp4ToDw#q=makalah+fisika+balon+udara
http://kadekk.blogspot.co.id/2013/07/makalah-tentang-prinsip-kerja-balon.html
http://agussuyasa.blogspot.co.id/2014/02/sejarah-dan-prinsip-kerja-balon-udara.html
http://kadekk.blogspot.co.id/2013/07/makalah-tentang-prinsip-html
http://farhanfisika.blogspot.com/2012/11/catatan-kuliah_18.html
https://ml.scribd.com/doc/51690938/makalah-fisika
https://filynnaa.wordpress.com/2012/11/19/prinsip-archimedes-pada-balon-udara/
FOTO KEGIATAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar